
Berkhutbah
Di dalam Sumur
Ketika
Mutawakkil (khalifah ke 10 Dinasti Abbasiah) berkuasa pernah berkata kepada
orang-orang yang berada di majelisnya,
“Taukah kalian apa yang membuat orang tidak suka kepada Utsman hingga ada yang memberontaknya ?”
“Taukah kalian apa yang membuat orang tidak suka kepada Utsman hingga ada yang memberontaknya ?”
Ketika
orang-orang menggeleng tidak tahu, Mutawakkil pun meneruskan katanya, “Banyak
sebab antara lain karena ketika Abu Bakr menggantikan Rasulullah SAW., bila
berkhutbah di mimbar, beliau tidak berdiri di tempat Rasulullah berdiri, tapi
turun di bawahnya di tangga mimbar. Demikian pula ketika Umar menggantikan Abu
Bakr, beliau beliau berkhutbah tidak di tempat berdiri Abu Bakr, tapi turun
satu tingkat dibawahnya. Sementara Utsman ketika berkhutbah, tidak turun ke
tigkat di bawah Umar, tapi malah berdiri di atas, ditempat Rasulullah berdiri.”
Mendengar itu, Ubad,
salah seorang yang ikut mendengarkan bekomentar, “Anda yang akan kesulitan,
Amirul mukminin. Seandainya dulu Sahabat Utsman
berbuat seerti para pendahulunya,
kemudian menjadi tradisi, bila seorang khalifah berkhutbah berdiri di tangga
setingkat di bawah pendahulunya, niscaya Anda akan berdiri berkhutbah di dalam
sumur”. (kadang orang pintar juga bodoh ya.. hha..)
*******
Dimana
sebaiknya Berjalan ?
Seorang arif ditanya,
“Mana yang lebih baik ketika mengantarkan jenazah ke kuburan, di belakang atau
di depan jenazah ?” Jawabnya, “Pokoknya tidak di keranda, kau boleh barjalan di
mana saja”. (kalau di kerandajadi mayatnya dong..
hahaha....)
*******
Dimana
Timurlenk Nanti Di Akhirat
Kearifan pun sering
menyelamatkan orang, seperti kisah Khoja Nasruddin ketika di tanya oleh
penguasa kejam Timurlenk (1336-1402), “Menurutmu, kira-kira dimanakah tempatku
kelak di akhirat ?” Tanpa ragu-ragu, Khoja Nasaruddin menjawab, “Tempat mana
lagi yang lebih menyenangkan tuan, kalau tidak bersama tokoh-tokoh besar setara
tuan seerti Jenghis Khan, Fir’aun, dan
Raja Namrud”. Timurlenk pun sangat senang mendengarnya. (Tokoh besar si tokoh besar, tapi pilih-pilih lah, masa di Neraka....
:D )
*******
Buta
Mata Dan Buta Hati
Suatu malam, seorang
laki-laki melihat dengan heran seorang buta yang berjalan dengan membawa buyung
(tempat air) diatas pundaknya, dan lampu ditangannya. Lelaki itu pun
menegurnya, “ Pak, Sampeyan ini kan buta, malam dan siang bagi sampeyan kan
sama saja, untuk apa sampeyan membawa-bawa lampu ?”
“Orang usil”, jawab si buta, “aku membawa lampu
malam-malam begini untuk orang yang buta hatinya seperti kamu, agar tidak
menabrakku di gelap malam dan memecahkan buyungku”. (haha..
gak malu ya tuh orang yang bertanya..)
*******
Tuhanku
Adalah Tuhan Mereka
Beberapa
orang mengadukan seorang mukmin pengikut nabi Musa keepada Fir’aun. Mereka
melaporkan bahwa orang itu telah “murtad” dari agama Fir’aun. Fir’aun pun
bertanya kepada mereka, “Siapa Tuhan kalian ?” Serentak mereka menjawab,
“Engkaulah tuhan kami”.
Lalu Fir’aun bertanya
kepada si mukmin, “Kau, siapa Tuhanmu ?” “Tuhanku adalah tuhan mereka ini
juga”, jawab si mukmin sambil menunjuk mereka yang mengadukannya. Maka Fir’aun
yang tidak paham maksud si mukmin yang cerdik itupun memerintahkan menghukum
para pengadu tersebut dengan tuduhan memfitnah. (Tuhan
itu yang menciptakan semua yang ada, juga yang menciptakan Fir’aun tentunya...
hha...)
*******
Bayangan
Tandanya
Ketololan
itu ternyata bertingkat-tingkat. Ada orang yang tololnya sedang-sedang saja,
ada juga yang kelewatan. Barangkali Ben Khalaf golongan yang kelewatan itu.
Pada suatu hari Ben Khalaf mancari-cari sesuatu di padang pasir. Ketika ditanya
sedang apa, dia menjawab, “Sedang mencari sesuatu yang saya tanam di sekitar
sini”
“Apa tidak dikasih tanda
?”
“
Sudah. Dulu ku tanam persis di bagian yang terkena bayangan mendung, tapi
sekarang kok bayangannya tidak ada”. (Namanya juga
orang tolol, udah nanem di padang pasir, ngasih tanda pakai bayangan mendung
lagi... kalu ketemu tuh yang ditanem, beruntung banget ya.. )
*******
Di
Rumah Gelap
Kisah
seorang yang tolol mencari-cari uangnya yang hilang di bawah lampu jalanan.
Ketika ditanya , di mana kira-kira jatuhnya uang itu, diapun menjawab di dalam
rumah. Yang menjawabpun berkata heran, “Lhojatuhnya di rumah kok kamu cari
disini ?”
“Bodoh!” sahut si
tolol, “di dalam rumahku kan gelap, bagaimana aku mencarinya di kegelapan ?
disini kan terang!” (hha.. Bodoh boleh, tapi
jangnan kebangetan lah.. )
*******
Membuktikan
Kemerduan Suaranya
Anda akan menganggap
lebih tolol kisah orang yang berteriak keras-keras dan berlari. Ketika ditanya
kenapa dia berbuat begitu, dia menjawab, ”Kata orang suaraku merdu dari
kejauhan, maka aku ingin membuktikan dengan mendengarkan suaraku dari kejauhan.
(haha.. kl orang itu mempunyai kecepatan berlari
seperti kecepatan cahaya mungkin bisa mendengar suaranya dari kejauhan, tapi kl
larinya biasa saja, baru mau mulai dah ilang tuh suara... :D)
*******
Tolol
Keturunan
Kadang-kadang ketololan
terkesan sebagai masalah gen; seperti misalnya kisah ini. Seorang tolol melohat
kedalam sumur dan melihat wajahnya di permukaan air, diapun memanggil-manggil
ibunya. “Bu, coba lihat disumur ada maling.” Dan ibunya ikut melihat ke sumur
dan berkata, “Betul ada maling bersama seorang pelacur”. (anak tolol ibunya lebih tolol.. klau bapaknya ikut lihat
ke dalam sumur past gak cuma malig sama pelacur, tmbah “orang gila” mungkin.. wkwkwk..
)
No comments:
Post a Comment